THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Wednesday, December 16, 2009

Mampukah Menjadi Lelaki Seperti Itu

Based on True Story..

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno (58 tahun), kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit, istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.

Mereka dikarunia 4 orang anak. Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak Pak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu, semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak, kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat Bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak. Bahkan Bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya
"Sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan Bapak menikah lagi. Kami rasa ibupun akan mengijinkannya. Kapan Bapak menikmati masa tua Bapak Dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat Bapak, kami janji kami akan merawat ibu bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.
"Anak2ku... Jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin Bapak akan menikah, tapi ketahuilah...dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian".. sejenak kerongkongannya tersekat,
“Kalian yg selalu kurindukan hadir di dunia ini, dengan penuh cinta dan tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini.
Kalian menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaannya sekarang. Kalian menginginkan Bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”
Sejenak meledaklah tangis anak2 Pak Suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata Ibu Suyatno....dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber diacara Islami Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yg sudah tidak bisa apa2....disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.

“Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..”

“Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu merupakan ujian bagi saya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit. Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah”.

“Diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya....”

Perbedaan CINTA dan COCOK

menurut saya setelah membaca artikel dibawah, sesudah kita mengucapkan janji setia pernikahan.. .. yang paling penting adalah KOMITMEN.

Cinta diperlukan sebagai salah satu sarana kita menemukan pasangan kita, tapi seiring dengan berjalannya waktu cinta itu akan menghilang dengan sendirinya (diganti dengan kelelahan mengurus rumah tangga). Kecocokan juga penting, tapi patut diingat bahwa tidak ada orang yang 100% cocok. Karena itu kita memerlukan TOLERANSI untuk menerima ketidakcocokan yang terjadi. Lepas dari itu semua, kalau terjadi batu2 kerikil (ataupun batu kali sekalipun) dalam rumah tangga, kita perlu mengingatkan "apa sih tujuan saya menjalani pernikahan ini"

BEDA ANTARA CINTA DAN COCOK
Oleh: Dr. Paul Gunadi

Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah karena cinta --cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai prelude ke pernikahan. Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah bersama masuk ke mahligai pernikahan.

Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat untuk menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanya.

Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta.

Saya akan jelaskan apa yang saya maksud.

Biasanya cinta datang kepada kita ibarat seekor burung yang tiba- tiba hinggap di atas kepala kita. Saya menggunakan istilah "datang" karena sulit sekali (meskipun mungkin) untuk membuat atau mengkondisikan diri mencintai seseorang.

Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai mengemudikan kita ke arah orang yang kita cintai itu. Sudah tentu kehendak rasional turut berperan dalam proses pengemudian ini.
Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena alasan-alasan tertentu. Tetapi, jika tidak ada alasan-alasan itu, kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya mendekatkan diri dengan orang tersebut.

Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum yakni rasa suka.

Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita tertarik dengan gadis atau pria itu karena sabarannya, kebaikannya menolong kita, perhatiannya yang besar terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya yang simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah menyaksikan kualitas tersebut diatas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang sebelum kita bertemu dengannya kita sudah menyukai kualitas tersebut. Misalnya, memang kita mengagumi pria yang sabar, memang kita menghormati wanita yang lemah lembut, memang kita menyukai orang yang rela menolong orang lain dan seterusnya.

Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita sukai pada dirinya.

Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah saya uraikan.

Namun khusus untuk pembahasan kali ini,saya membatasi lingkup cinta hanya pada unsur suka saja. Cocok dan suka tidak identik namun sering dianggap demikian.
Saya berikan contoh:
Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas, tetapi belum tentu saya cocok tinggal di rumah yang besar seperti itu. Saya tahu saya tidak cocok tinggal di rumah sebesar itu sebab saya bukanlah tipe orang yang rajin membersihkan dan memelihara taman (yang dengan cepat akan bertumbuh kembang menjadi hutan). Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama dengan cocok.
Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan saya yang berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu mengurusnya.

Namun saya kurang suka dengan rumah ini karena bagi saya, kurang besar (tamannya). Pada contoh ini kita bisa melihat bahwa cocok berlainan dengan suka. Pada intinya, yang saya sukai belum tentu cocok buat saya; yang cocok dengan saya belum pasti saya sukai. Sekarang kita akan melihat kaitannya dengan pemilihan pasangan hidup.

Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita terlebih dahulu menyukainya, dalam pengertian kita suka dengan ciri tertentu pada dirinya. Rasa suka yang besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan menutupi rasa tidak suka yang lebih kecil dan -- ini yang penting -- cenderung menghalau ketidakcocokan yang ada di antara kita. Di sinilah terletak awal masalah.

Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran.

Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita, bahkan pada akhirnya kita beranggapan atau berilusi bahwa rasa suka itu identik dengan kecocokan. Kita kadang berpikir atau berharap,"Saya menyukainya, berarti saya (akan) cocok dengannya." Salah besar!

Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok!

Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan kita.

Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri Adam , Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada pada penciptaan istri manusia, yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok." Tuhan tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, Ia sengaja menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam.

Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok.
Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta (romantik) sebagai prasyarat pernikahan. Tuhan sudah memberi kita petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami dan istri adalah kecocokan. Ironisnya adalah, kita telah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan cara mengganti kata "cocok" dengan kata "cinta." Tuhan menginginkan yang terbaik bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita.

Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia cocok denganku?

Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di Amerika Serikat, yang mengeluhkan bahwa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu untuk menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi dibanding dengan mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. Saya kira kita telah termakan oleh motto, "Cinta adalah segalanya," dan melupakan fakta di lapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya.

Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang cocok dengan kita!

Teman-teman ini saya juga berikan sebuah doa untuk menemukan pasangan hidup yang tepat dan cocok,doa ini sangat indah semoga juga bisa memberikan kesadaran bahwa semua itu akan kita kembalikan kepada Sang Empunya Kehidupan. ini saya buat dua versi yang bisa digunakan sesuai jenis kelamin dan kebutuhan teman2. Jika artikel dan doa ini Anda rasa berguna...berikan kepada mereka yang membutuhkan dan yakinlah niat baik Anda pasti tidak akan pernah sia-sia... semoga bermanfaat


PRAYER FOR LIFETIME PARTNER

Tuhanku,

Aku berdoa untuk seorang pria/perempuan, yang akan menjadi bagian dari hidupku.

Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria/perempuan yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang pria/perempuan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.

Wajah ganteng/cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau.
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang pria/perempuan yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku. Seorang pria/perempuan yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku/ ketampanan tetapi karena hatiku.
Seorang pria/perempuan yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan
situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang perempuan/pria ketika berada di sebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta seorang yang
tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.

Seorang pria/perempuan yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.

Seorang pria/perempuan yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta :

Buatlah aku menjadi seorang perempuan/pria yang dapat membuat pria/perempuan itu bangga dan bahagia.

Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah RohMU yang lembut sehingga kecantikanku/ ketampananku datang dariMU bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.

Berikanlah aku mataMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.

Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.

Berikanlah aku bibirMU dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat
mengatakaan "betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau telah memberikan
kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan
Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.

Amin

Tuesday, December 15, 2009

EGO MANUSIA SEPERTI KEPITING

Manusia kadang seperti kepiting.

Mereka tidak dapat maju karena terbelenggu oleh egonya sendiri.

Cobalah perhatikan sejumlah kepiting dalam sebuah keranjang.
Dapatkah mereka memanjat dinding naik ke atas,

untuk meraih sukses atau membebaskan diri?

Ternyata tidak.

Bila ada seekor kepiting yang menunjukkan tanda-tanda akan berhasil,

kepiting yang lain akan segera menariknya kembali ke dasar keranjang.

Mereka sangat suka dengan yang disebut senasib sepenanggungan dalam arti yang negatif.

Mereka seolah-olah ber-sepakat: Mari kita sama-sama menderita.

Di kota Pontianak,

orang memancing kepiting dengan mempelajari serta memanfaatkan

ego yang ada pada kepiting.

Pernah dengar bagaimana caranya?

Mereka menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke bambu itu.

Seutas tali diikatkan ke batang bambu

sementara pada ujung tali yang lain diikatkan batu.

Mereka mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju kepiting yang diincar.
Mereka mengganggu kepiting itu dengan batu,
menyentak dan menyentak agar kepiting itu marah,

Dan kalau berhasil, kepiting itu menggigit tali atau batu itu dengan geram,

capitnya akan mencengkeram batu atau tali dengan kuat.

Sehingga mereka dengan leluasa dapat mengangkat

bambu dengan ujung tali berisi kepiting gemuk yang sedang marah.

Mereka tinggal mengayun perlahan bambu itu

agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar berisi air mendidih

karena di bawah wajan itu ada kompor dengan api yang sedang menyala.

Mereka celupkan kepiting yang sedang murka itu ke dalam wajan,

dan seketika kepiting melepaskan gigitannya

dan tubuhnyapun berubah menjadi merah.

Tak lama kemudian mereka bisa menikmati kepiting rebus yang sangat lezat.

Kepiting-kepiting yang malang itu menjadi korban the crab hunters karena kemarahannya,

Karena kegeramannya atas gangguan yang dilakukan melalui

sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.

Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan,

menghadapi berbagai masalah, kehilangan peluang,

bahkan kehilangan segalanya karena MARAH.
Karena egonya yang terpancing.

Jadi kalau Anda menghadapi gangguan,

baik itu batu kecil atau batu besar,
hadapilah dengan bijak,

redam kemarahan sebisa mungkin,

lakukan penundaan beberapa saat,

tarik nafas panjang sembari menghitung mundur, turun dari dua puluh menuju sepuluh.

Kalau perlu pergilah ke kamar mandi,

cuci muka atau basuhlah tangan dengan air dingin,

agar murka Anda mereda dan Anda terlepas dari ancaman wajan panas

yang bisa menghancurkan masa depan Anda.

Ego yang mendidih ibarat air yang berlumpur,

pikiran sangat jauh dari jernih.
Untuk mendapatkan kembali kejernihannya,

biarkan butiran halus lumpur itu mengendap bersama waktu

dalam kesabaran dan kesadaran, secara alami.

Ego itu terkait dengan harapan yang bersifat possesive

disertai rasa takut yang tersembunyi.

Ego itu menyuarakan harapan seperti:
Belum tahu dia siapa gw!!
Jangan coba-coba berani mengganggu apalagi melecehkan gw!!

Rasa takut membangkitkan keraguan seperti:

"Kira-kira mau gak yaa mereka menghargai saya?"

"Mau gak mereka memperlakukan saya sebagai orang penting"


Ego itu adalah pikiran monyet yang bersikap gelisah serta bertindak salah tingkah,

dalam upaya melindungi harga diri tuannya sebagai sosok pribadi yang bermartabat.

Monyet edan yang menggandul di pundak pikiran
sesungguhnya dapat dikendalikan serta dipisahkan dengan mengamati secara seksama

apa yang terjadi (inside yourself) ketika sedang marah,

ketika benci terhadap sesuatu atau seseorang.

Just give a great attention, focus on what happening, and free yourself from the filter of
possessive expectation and fears. Feel the tranquility of the moment.

(Untuk mendapatkan hasil yang optimal tentu dibutuhkan latihan yang teratur dan continue)

Dan,
tiba-tiba saja kita tiba pada satu sudut pandang yang berbeda,

Yang dapat membebaskan diri kita dari berbagai belenggu persoalan.

Bahwa berbagai masalah tidak semata-mata berada pada diri orang lain atau dunia luar.

Bahwa berbagai persoalan terkait dengan

respons yang kita berikan kepada orang lain atau dunia luar.

Dan respons-respons ini sesungguhnya dapat (dilatih untuk) dikendalikan.

Monday, December 14, 2009

That's What I Call "L O V E"


kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
karena tidak semua hal terindah di dunia dapat terlihat...

ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita,
kita merasa nyaman dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan mereka yang telah mencoba.
Karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah...
ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah...
ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah...
ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum
dan berkata ” aku turut berbahagia untukmu

Apabila cinta tidak bertemu, bebaskan dirimu...
biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari bahwa,
kamu menemukan cinta dan kehilangannya,
tapi ketika cinta itu mati kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan keinginannya,
melainkan mereka yang tetap bangkit ketika mereka jatuh.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri dan menyadari
bahwa penyesalan tidak seharusnya ada,
cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup yang telah kamu buat.

mencintai bukanlah bagaimana kamu membenci dia bila dia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan dengan keikhlasan tanpa penyesalan.

mencintai Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti serta memahami dengan sepenuh hati.

mencintai bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan

mencintai bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang,
tetapi bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
melainkan karena kita menyadari
bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta kepadamu,
karena takut kamu berpaling dan memberi jarak,
dan bila suatu saat cinta itu pergi,
kamu akan menyadari...
bahwa dia adalah cinta yang belum pernah kamu dapatkan dari siapapun.

Sunday, December 13, 2009

Rock on in "Godskitchen invaders" #11 Des 2009

Believe it or not...ini pertama kalinya gw dtg ke acara rave partynya DJ import
(i know...i know...shame on me *siiiiggh)

Rave party kali ini yg judul eventnya "Godskitchen" menampilkan DJ dr Belande yaitu si Mister Armin Van Buuren dan DJ Richie Hawtin

Friday 11th December 2009 sees Godskitchen return to Indonesia for the first time in 5 years as they bring two of the world's biggest DJ's to the Jakarta Expo Hall for one night only. Godskitchen's arena shows are nothing short of breathtaking as they provide the most awe inspiring sound and visuals to create a mind blowing assault on the senses, prepare to be wowed.

The visuals on the night are provided by Oli Sorenson (Nelco) who has over 10 years of experience working with the finest DJ’s in the world and is one of the most sought after VJ’s on the scene.

The evening sees a very rare appearance from both Armin Van Buuren and Richie Hawtin, both are on hand to provided the sultry soundtrack for the party. Armin’s popularity has reached fever pitch in recent years with him being crowned the world’s number one DJ for the last two years running.

His Armada stable is also responsible for the most listened to online radio show “A State of Trance” which attracts over 30 million listeners every week from around the world.

Richie Hawtin is widely regarded as one of the most innovative DJ’s in the world and is constantly pushing the boundaries of technology to its limits and has been at the forefront of the Techno since the 90’s.

His use of laptops and digital mixing equipment enable him to manipulate his music to provide a truly unique experience for the crowd, a true pioneer of electronic music.